Jakarta –
Salah satu platform jual beli game asal Polandia bernama G2A, siap masuk ke Indonesia. Di sini mereka menawarkan beragam game AAA dengan harga miring.
“Kami akan beroperasi tidak lama lagi setelah acara ini mulai dari pengoperasian di Indonesia hingga metode pembayaran. Kemudian untuk perizinan dengan pemerintah Indonesia, estimasi akan memakan waktu kurang lebih satu hingga dua bulan,” kata Dorota Wrobel, R&D Chief Officer G2A di Aprez Cafe, The Energy Building, Jakarta Selatan, Jumat (13/10/2023).
Disampaikan bahwa khusus pasar Indonesia, mereka telah menyiapkan berbagai macam penawaran khusus. Salah satunya developer lokal akan disuguhkan program kemitraan jangka panjang, dengan komisi hanya 10,8%.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ternyata tidak hanya developer atau publisher saja yang bisa jualan di sini. Konsep marketplace yang dianutnya, memberikan sedikit kebebasan kepada perusahaan lain yang ingin ikut berpartisipasi.
Kecuali perorangan, asalkan itu sebuah instansi yang terverifikasi, maka bisa mendaftarkan diri sebagai penjual. Menurut Dorota, G2A masih fokus terhadap business to costumer (B2C), bukan pelanggan ke pelanggan lainnya.
“Jadi yang perorangan memang belum bisa. Jadi andai kata punya perusahaan sendiri, atau punya satu badan usaha, atau punya satu grup bareng-bareng usaha itu bisa, itu possible. Tapi harus dalam wujud institusi. Jadi satu perusahaan lah disebutnya satu bisnis sendiri,” ujar Dorota.
Dari situ memunculkan sebuah pertanyaan sederhana, lantas bagaimana dengan keaslian dari produk tersebut? Jika barang yang dijual berasal dari pengembangnya sendiri, sudah tidak perlu diragukan lagi kualitasnya. Tapi kalau dari retail atau perusahaan yang tidak membuat gamenya?
Di sini Dorota pun menjelaskannya kepada detikINET, terkait keamanan yang perusahaannya miliki. Kata dia, ada sistem canggih untuk menanggulangi masalah ini.
“Jadi memang secara sistem pun sudah canggih untuk G2A. Semua kode yang dijual di dalamnya apakah sampai ke konsumen atau apakah kode tersebut sudah di jual sebelum ya di platform lain-lainnya. G2A punya tim yang punya tekniknya untuk memastikan key game tersebut masih baru, valid, dan belum pernah dijual sebelumnya,” tegas Dorota.
Selain itu, G2A juga akan melakukan verifikasi terlebih dahulu, kepada perusahaan yang akan bergabung menjadi penjual. Mereka nantinya meminta data-data perusahaan, dan juga memastikan kalau bisnis utama yang dijalankan memang terkait dengan game.
“Dari sana kalau sudah verifikasi, lalu G2A akan mengecek kembali nih item-item yang dijual oleh perusahaan. Mereka ambil dari mana,” pungkasnya.
Simak Video “Arab Saudi Siap Selenggarakan Piala Dunia Esports di 2024“
[Gambas:Video 20detik]
(hps/fay)