Jakarta –
Microsoft melontarkan tudingan keras untuk Sony, yang dianggap menyogok developer agar tak memasukkan gamenya ke Xbox Game Pass.
Tudingan ini adalah bagian dari laporan Microsoft ke badan antimonopoli di Brazil dan laporan terkait akuisisi Activison Blizzard oleh Microsoft, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Sabtu (13/8/2022).
“Kemampuan Microsoft untuk memperluas Game Pass dihambat oleh niat Sony untuk menghalangi pertumbuhan itu,” tulis Microsoft dalam laporan yang didaftarkan pada 9 Agustus lalu ke Administrative Council for Economic Defense.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Sony membayar hak untuk memblok agar developer tidak menambahkan konten ke Game Pass dan layanan sejenis,” tambah mereka.
Klaim ini terlihat keras, meski mungkin Sony sebenarnya sekadar membeli hak eksklusif dari developer agar gamenya hanya tersedia di platform Sony. Atau bisa juga dalam kontrak perjanjian Sony dengan developer, ada klausul yang melarang developer untuk mempublikasikan gamenya di platform langganan game lain.
Tak bisa dipastikan juga apa yang dituduhkan oleh Microsoft ini, namun yang jelas kontrak untuk mempublikasikan sebuah game memang bisa sangat rumit, terutama jika melibatkan bentuk streaming dan layanan berlangganan. Dan eksklusivitas game merupakan salah satu nilai jual utama dari sebuah platform game.
Misalnya dalam dokumen persidangan Epic Games vs Apple, ada klausul yang menyebutkan kalau Microsoft pernah mempertimbangkan pembagian pemasukan untuk game PC yang mengizinkan hak streaming untuk Microsoft.
Jika Microsoft melanjutkan niatnya itu, mereka bisa saja mendapat hak eksklusif untuk menyediakan game tertentu di layanan streaming game pass, yang membuat game tersebut tak bisa tersedia di layanan streaming game lain. Mirip dengan yang mereka tuduhkan ke Sony.
Simak Video “Xbox Game Pass Beri Game Gratis di Agustus 2023, Ini Daftarnya“
[Gambas:Video 20detik]
(asj/rns)