Jakarta –
Techland, developer game Dying Light dan Dead Island, mengumumkan bahwa mereka akan menjadi bagian dari keluarga besar Tencent, raksasa video game asal China yang juga memegang kendali atas Riot Games dan Epic Games.
“Saya dengan senang hati mengumumkan kemitraan dengan Tencent yang sedang dalam proses menjadi pemegang saham mayoritas Techland,” tulis Pawel Marchewka, Founder dan CEO Techland, seperti dikutip detikINET dari situs resminya, Sabtu (29/7/2023).
Menurut Pawel, menjalin kerja sama dengan Tencent akan memungkinkan perusahaannya dapat bergerak maju. Namun dirinya menegaskan, bahwa hal ini tidak menghentikan kreativitas timnya untuk berkarya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami akan mempertahankan kepemilikan penuh atas IP kami, mempertahankan kebebasan berkreasi, dan terus beroperasi dengan cara yang kami yakini benar. Saya juga akan terus menjabat sebagai CEO studio,” ujar Pawel.
Seperti yang diketahui, Tencent merupakan salah satu perusahaan video game terbesar di dunia. Portofolio mereka meliputi beberapa game kondang, yang kerap kali menyokong penghasilan besar, seperti Honor of Kings, Call of Duty: Mobile, dan PUBG Mobile.
“Kami telah memilih sekutu yang telah bermitra dengan beberapa perusahaan video game terbaik dunia, dan membantu mereka mencapai ketinggian baru sambil menghormati cara mereka melakukannya,” pungkas Pawel.
Namun sayangnya Pawel tidak menjelaskan bagaimana proses transisi saham tersebut. Dirinya juga tidak menyebutkan berapa uang yang digelontorkan Tencent, untuk menjadi pemegang saham mayoritas.
Nah meskipun akuisisi tersebut menjadi kabar baik bagi Techland, akan tetapi tidak menjamin masa depan yang lebih cerah. Contohnya seperti Embracer Group, perusahaan asal Swedia yang juga memiliki banyak studio, belum lama ini mengumumkan akan menghentikan pengembangan beberapa game dan menjual studionya.
Simak Video “Sebab Tencent Depak Ratusan Pegawai: Korupsi dan Penipuan“
[Gambas:Video 20detik]
(hps/fyk)